Hari ketiga, 8 Juni 2016.
Hari ini rencana pindah ke rumah sewa. Pagi-pagi Gus Yunus udah datang untuk terapi suami. Bawa pick up karena rencana mau pindahan. Ditemani pengikutnya yang setia, Wahyu. Habis itu Ustadz Faisal, Bang Mahdi dan Gus Yunus berangkat bawa barang. Nanti Ustadz Faisal balik lagi jemput kami.
Nggak lama kemudian Tante Amalia datang. Beliau sepupu Papa yang tinggal di Malang. Kemarin udah telfon-telfonan. Beliau sangat ramah dan bersedia membantu kami. Untung aku belum jalan. Ngobrol sebentar, lalu kami berangkat.
Rumah sewa kami terletak di Dusun Mberu, Desa Banaran, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu. Rumahnya bertingkat, view-nya langsung menghadap ke Gunung Panderman dengan Kota Batu di lembahnya. Langsung cinta sama rumah ini pada pandangan pertama. Alhamdulillah berjodoh. Barang-barang di dalamnya udah lumayan lengkap. Selain tempat tidur, ada kompor, rice cooker dan peralatan masak. Lumayan. Di lantai 1 ada 1 kamar, di lantai 2 ada 2 kamar. Faisal langsung mengambil tempat di atas. Selain view-nya lebih keren, privacy pun lebih terjaga. Pinter aja dia.
Mulai hari ini resmilah kami menjadi penduduk Dusun Mberu.
Hari keempat, 9 Juni 2016.
Pagi-pagi Bang Zen udah datang dengan seorang ibu yang sudah agak sepuh. Namanya Bu Yatin. Ternyata beliau yang mau bantu-bantu kami. Alhamdulillah. Walaupun udah sepuh tapi tenaga beliau kuat. Nyuci, nyapu, ngepel, nyetrika, masak. Padahal puasa.
Bang Zen juga banyak sekali membantu kami. Mulai belanja barang-barang seperti blender, water heater, dan lain-lain. Malamnya beliau menemani kami sampai jam 12 malam. Pak Ridha kalau malam kan suka begadang, karena siangnya kebanyakan tidur. Jadilah aku, Faisal dan Bang Zen ganti-gantian jagain Pak Ridha. Nemenin beliau ke kamar mandi untuk buang air. Kalau Dek Farah tugasnya nyuapin ayahnya. Aku terharu dengan kemudahan yang kami dapatkan. Walaupun di rantau orang tapi banyak yang membantu.
Dari hari ke hari, kondisi Pak Ridha bertambah baik. Gus Yunus datang 2 kali sehari, pagi dan malam. Dengan totok syaraf disertai doa, beliau menyalurkan tenaga dalamnya, juga dibantu dengan herbal racikan beliau. Setelah 3 minggu, alhamdulillah akar di bagian dalam dinyatakan mati. Tahap selanjutnya adalah mengeringkan benjolan-benjolan yang ada di permukaan. Mohon doanya kawan-kawan semua agar tahap ini pun bisa kami lewati dengan mulus. Aamiin YRA.