Katuk (Sauropus androgynus) adalah spesies tumbuhan yang banyak terdapat di Asia Tenggara dan termasuk famili Euphorbiaceae.
Tumbuhan ini dalam beberapa bahasa dikenali sebagai mani cai (bahasa Tionghoa), cekur manis (bahasa Melayu); dan rau ngót (bahasa Vietnam).
Di Indonesia, daun katuk tumbuh di dataran dengan ketinggian 2.100 meter di atas permukaan laut. Daun ini memiliki bentuk perdu dan bisa mencapai tinggi 2-3 meter, dengan cabang-cabang yang cukup lunak.
![](https://klikjaring.com/wp-content/uploads/2022/11/katuk-1.jpeg)
![](https://klikjaring.com/wp-content/uploads/2022/11/katuk2.jpeg)
![](https://klikjaring.com/wp-content/uploads/2022/11/katuk3.jpeg)
Daun katuk tersusun selang-seling pada satu tangkai, berbentuk lonjong sampai bundar dengan panjang 2,5 cm dan lebar 1,25 – 3 cm. Bunga daun katuk berbentuk tunggal berkelompok tiga dengan buah bertangkai panjang 1,25 cm.
Tanaman ini dapat diperbanyak dengan stek dari batang yang sudah berkayu. Zat dan senyawa yang terkandung di dalamnya mencakup protein, lemak, kalsium, fosfor, zat besi, vitamin (A, B, C), pirolidinon, dan metil piroglutamat serta p-dodesilfenol sebagai komponen minor. Selain itu, terkandung pula energi, hidrat arang, serat, abu, kalsium, karoten, dan air.
Berhubung daun katuk merupakan satu-satunya tanaman lokal yang memiliki kadar klorofil tinggi, maka di dalamnya terkandung antioksidan dalam jumlah besar. Antioksidan sangat bermanfaat untuk mencegah radikal bebas dan mencegah penuaan dini.
Kandungan Daun Katuk
Katuk mengandung berbagai nutrisi yang baik untuk tubuh.
Berdasarkan Data Komposisi Pangan Indonesia, kandungan gizi dalam 100 g katuk segar sebagai berikut:
81,0 g air
59 g energi
6,4 g protein
1,0 g lemak
9,9 g karbohidrat
1,5 g serat
1,7 g abu
233 mg kalsium
98 mg fosfor
3,5 mg besi
21 mg natrium
478,8 mg kalium
0,30 mg tembaga
1,3 mg seng
9,152 mcg beta-karoten
10,020 mcg karoten
vitamin B1
0,31 mg vitamin B2
2,3 mg niasin
164 mg vitamin C
Warna daun katuk hijau gelap karena kadar klorofil yang tinggi. Klorofil membersihkan jaringan tubuh dan tempat pembuangan sisa limbah metabolisme, sekaligus mengatasi parasit, bakteri dan virus. Turunan klorofil, feoditin berfungsi sebagai antioksidan. Turunan lainnya, chlorophyllide menggali ke dalam sel atau jaringan dan mengangkat senyawa hidrokarbon seperti pestisida, timbunan obat, parasit, bakteri dan virus dari dinding sel serta mengeluarkannya dari dalam tubuh.
Manfaat Daun Katuk untuk Kesehatan
Kandungan nutrisi yang lengkap membuat katuk memiliki banyak manfaat.
berikut ini manfaat daun katuk untuk kesehatan.
- Mengatasi dan mencegah peradangan
Sayur katuk mengandungan vitamin C dan karotenoid yang bersifat antioksidan. Kandungan tersebut membuat sayur ini dapat melindungi sel tubuh dari kerusakan dan peradangan akibat radikal bebas. Sebuah penelitian yang terbit di The Natural Products Journal menyebutkan bahwa zat antiradang dalam sayur ini bisa mengurangi bengkak lebih cepat dibandingkan obat papaverine.
- Menyembuhkan luka
Kandungan vitamin C dalam daun katuk tak hanya bermanfaat sebagai antioksidan, namun juga bisa menyembuhkan luka dengan cepat. Vitamin C bisa membantu pembentukan kolagen. Saat kulit luar mengalami luka, maka vitamin C dari daun ini akan dipecah dan diangkut bersama aliran darah ke sel yang membutuhkan, termasuk kulit yang luka.
- Mencegah infeksi bakteri Manfaat daun katuk lainnya yaitu dapat mencegah infeksi bakteri. Ekstrak etanol dalam sayur katuk ini dapat menghambat pertumbuhan bakteri penyebab pneumonia dan bakteremia.
- Menjaga imun
Vitamin C dalam sayur katuk juga bermanfaat untuk meningkatkan daya tahan tubuh. Saat asupan vitamin C tercukupi maka sistem kekebalan tubuh lebih kuat dalam melawan virus, bakteri, dan patogen penyebab penyakit lainnya.
- Mencegah obesitas
Kelebihan berat badan dapat menjadi pemicu gangguan kesehatan. katuk mengandung flavonoid, serat, dan air dapat membantu perut kenyang lebih lama. Dengan demikian, secara tidak langsung daun katuk bermanfaat untuk menurunkan berat badan.
- Menurunkan kadar gula darah
Sayur katuk juga mengandung sifat anti diabetes yang dapat menurunkan kadar gula darah. Selain bisa menurunkan gula darah secara langsung, sayuran ini juga berperan mengurangi obesitas yang menjadi salah satu pemicu diabetes menurun.
- Melancarkan pencernaan
Kandungan serat yang tinggi dalam sayur ini juga baik untuk melancarkan pencernaan. Kandungan tersebut juga bisa menjaga bakteri baik dalam usus yang berperan sebagai prebiotik. Serat dalam katuk juga bisa membantu penyerapan air, mempercepat pergerakan feses melalui usus, dan mencegah sembelit.
- Menjaga kesehatan tulang
Manfaat daun katuk selanjutnya yaitu menjaga kesehatan tulang. Sayur ini mengandung kalsium yang baik untuk kesehatan tulang dan meningkatkan energi dalam tubuh. Selain kalsium, kandungan dalam katuk lainnya yang juga berperan untuk tulang yaitu fosfor. Dua kandungan mineral tersebut berperan dalam meningkatkan kekuatan tulang.
- Meningkatkan produksi ASI
Produksi ASI dipengaruhi oleh hormon prolaktin dan oksitosin. Sebuah penelitian membuktikan bahwa kandungan vitamin A dalam daun katuk bermanfaat untuk meningkatkan kadar hormon prolaktin, sehingga produksi ASI juga meningkat.
Namun, daun katuk bukanlah satu-satunya cara untuk memperbanyak ASI. Untuk melancarkan produksi ASI, ibu menyusui perlu mencukupi kebutuhan nutrisi dengan mengonsumsi makanan bergizi seimbang, minum air putih yang cukup, beristirahat yang cukup, dan mengurangi stres.
Cara Mengolah Daun Katuk
Mengkonsumsi daun katuk mentah tidak dianjurkan, jadi lebih baik daun katuk perlu diolah. Pastikan kita mengkonsumsi daun katuk dalam kondisi matang, agar aman.
Layaknya sayuran lainnya, kita bisa menambahkan daun katuk untuk dibuat sop. Selain itu, kita juga bisa mengolah daun katuk dengan direbus alias dibuat teh.
Proses pemanasan dari rebusan daun katuk itu mampu merusak sifat anti-protozoa. Jadi, racun-racun dalam daun katuk bisa berkurang atau bahkan hilang sama sekali.
Cara membuat teh daun katuk:
Pilih daun katuk yang segar
Cuci daun katuk supaya bersih
Rebus dengan 250 ml air
Tunggu hingga mendidih
Setelah mendidih tuang ke gelas
Kamu juga bisa menambahkan madu atau lemon untuk menambah rasa
Teh daun katuk siap diminum.
Efek Samping Daun Katuk
Selain khasiat daun katuk yang begitu banyak, sayuran ini bila konsumsi berlebihan akan berdampak buruk pada paru-paru yang mengakibatkan penyakit bronchiolitis permanen. Jadi kita harus membatasi makan daun katuk dalam jumlah besar karena efek samping yang tidak menyenangkan.
Karena daun katuk memiliki papaverina, yang merupakan alkaloid yang juga terkandung dalam opium, jadi jika konsumsi berlebihan akan menyebabkan keracunan bahkan kematian.
Selain kedua hal ini, penelitian yang dilakukan di Taiwan mengatakan bahwa konsumsi daun katuk mentah secara berkelanjutan sebanyak 150 mg per hari, yang dianggap jumlahnya lebih besar, selama dua minggu sampai tujuh bulan akan menghasilkan sesak napas, kehilangan nafsu makan, dan kesulitan tidur.
Karena efek sampingnya, maka membatasi jumlah konsumsi daun katuk sangat dianjurkan. Akan bermanfaat jika daun katuk direbus sebelum dimakan karena pemanasan dapat menghancurkan sifat anti-protozoa maka racun di daun katuk dapat dikurangi atau bahkan hilang sama sekali. Konsumsi daun katuk mentah juga tidak dianjurkan.
Referensi: