Siapa yang tak kenal bunga sakura? Kurasa tak ada yang tak kenal dengan bunga kebanggaan rakyat Jepang ini. Tapi bagaimana dengan bunga ume? Agaknya tak semua orang kenal dengan bunga ini. Padahal ume mirip sekali dengan sakura dan merupakan bunga yang juga dicintai oleh rakyat Jepang. Pertama kali ke Jepang, aku mengira ume adalah sakura karena bentuknya yang mirip. Sama-sama berpokok besar, memiliki lima helai mahkota, mempunyai benangsari, dan menempel di cabang dan ranting pohon. Warnanya bervariasi, dari putih, merah muda sampai merah tua, dan punya beragam varietas.
![](https://klikjaring.com/wp-content/uploads/2023/03/Bergerombol-1024x768.jpg)
![](https://klikjaring.com/wp-content/uploads/2023/03/Kuncup-Ume-1024x768.jpg)
![](https://klikjaring.com/wp-content/uploads/2023/03/Prunus-mume-1024x768.jpg)
Yang aku herankan, ume dan sakura sama-sama cantik, tapi mengapa ume tidak seterkenal sakura? Hm, tunggu dulu. Apakah benar spesies Prunus mume ini tidak terkenal? Di negeri tropis seperti Indonesia mungkin ume tidak terkenal. Tapi di negeri subtropis, khususnya Asia Timur dan Vietnam, ume sangat terkenal dan dicintai.
Prunus Mume, disebut Ume di Jepang, Mei atau Mei Hua di China, Maesil di Korea, dan Mai di Vietnam.
Di Cina, ume dikenal sebagai salah satu dari “Tiga Sahabat yang Menyatu di Musim Dingin” bersama dengan pinus dan bambu. Ume juga merupakan salah satu dari “Four Gentleman” di samping anggrek, krisan dan bambu dalam karya seni China. Dalam “Bunga di Empat Musim”, ume mewakili bunga di musim dingin, sedangkan anggrek mewakili musim semi, teratai mewakili musim panas, krisan mewakili musim gugur. Ume juga melambangkan kesucian, harapan, keindahan, ketekunan dan kefanaan. Dalam ajaran Konfusianisme, ume melambangkan keteguhan dalam prinsip dan nilai kebaikan.
Di Korea, ume menjadi simbol musim semi. Motif bunga ume juga merupakan motif yang populer dalam sulaman bordir Korea. Ume juga dijuluki “tanaman bangsawan”, sama seperti anggrek, bambu dan krisan. Ume mewakili sifat keningratan, anggrek mewakili kemurnian, bambu mewakili kebenaran dan krisan mewakili kerendahan hati.
Di Republik Rakyat China, ume merupakan Bunga Nasional RRC, yang diresmikan oleh Eksecutive Yuan pada 21 Juli 1964. Ume juga melambangkan keuletan, ketabahan dan ketekunan karena tetap bertahan didera kerasnya musim dingin. Ume memiliki lima kelopak bunga dan tiga kelompok benangsari dalam masing-masing kelopak bunga. Tiga kelompok benangsari melambangkan Three Principles of The People karya Dr. Sun Yat-sen. Sedangkan lima kelopak bunga melambangkan lima cabang pemerintahan. Ume juga tertera dalam logo China Airlines, dan beberapa koin China New Taiwan Dollar.
Di Jepang, tema tentang bunga sering muncul dalam puisi pendek Jepang (waka). Pada jaman Nara (710–794), ume lebih dicintai daripada sakura. Dalam Manyo-shu, waka tentang ume jauh lebih banyak daripada waka tentang sakura. Namun pada jaman Heian (794-1185), sakura menjadi lebih populer dan dicintai daripada ume. Istilah “hanami” pun bergeser dari ume ke sakura.
Di Vietnam, ume mengacu pada nama anak gadis, yaitu ‘Mai’. Rumah sakit terbesar di Hanoi bernama Bach Mai, ada juga rumah sakit bernama Mai Huong. Hoang Mai dan Bach Mai adalah nama jalan di distrik Hanoi. Di sepanjang jalan di Hanoi bagian selatan dulu banyak ditanami pohon ume.
Beberapa penyair di Vietnam juga mengasosiasikan ume dengan kecantikan wanita.
Hồ Quý Ly merayu dan memikat hati Princess Nhất Chi Mai melalui untaian puisi. Nhất Chi Mai adalah nama ratu tersebut, tapi juga berarti wanita cantik yang tercermin dari setangkai ume.
Thanh Thu palace, thousands of cinnamon trees here
Quang Han palace, Nhat Chi Mai there.
Rahib Zen, Mãn Giác (1052–1096) menggubah puisi “Cáo tật thị chúng” (Report of my illness):
Spring goes, hundreds of flowers fall. Spring comes, hundreds of flowers blossom. In front of the eyes, everything goes on ever. On the heads, showing the year of age soon comes. Who can say when spring ends, all flowers fall down? Last night, in front-yard, a branch of plum flower blossomed. | ||
Dalam puisi ini, nhất chi mai melambangkan harapan.
Referensi: