Sebelum saya ke Jepang saya tidak terlalu peduli makanan halal karena di Indonesia sebagian besar makanannya adalah halal. Tapi begitu saya tiba di Jepang banyak makanan yang yang tidak halal menurut agama Islam. Sehingga kita mesti hati-hati sekali dalam memilih makanan. Jadi kalau kita berbelanja ke supermarket harus mengecek betul-betul ingredient atau kandungan yang terdapat di dalam produk makanan tersebut. Masalahnya adalah saya tidak bisa berbahasa Jepang, apalagi membaca huruf kanji. Ingin mempelajari bahasa Jepang juga perlu waktu kan. Jadinya agak kebingungan membaca kandungan yang tertera dalam produk makanan.
![](https://klikjaring.com/wp-content/uploads/2023/03/halal-food-1024x1024.jpeg)
![](https://klikjaring.com/wp-content/uploads/2023/03/halal-ramen-ouka-1024x694.jpg)
![](https://klikjaring.com/wp-content/uploads/2023/03/sushi_20180224_175200.jpg)
Jadilah saya bertanya-tanya kepada para senior yang sudah lebih dahulu tiba di Jepang, produk-produk apa saja yang halal. Mereka pun dengan senang hati memberi tahu saya. Karena makanan yang halal jumlahnya lebih sedikit daripada yang haram sehingga lebih mudah menghafal makanan yang halal saja. Jadi dengan adanya bantuan para senior ini masalah bisa sedikit teratasi..
Ini kalau menyangkut produk makanan yang dikemas ya, tetapi masalahnya adalah bagaimana kita mengetahui kehalalan suatu produk yang berupa kue basah, contohnya puding atau cake. Yang mana di situ tidak dicantumkan kandungannya. Kecuali kalau kita bertanya kepada pemilik toko atau penjaga tokonya, mungkin mereka akan memberi penjelasan. Tetapi kan sepertinya agak ribet ya kalau harus bertanya-tanya seperti itu. Jadi simpelnya saya mengambil kesimpulan saja, “Oh kue ini tidak bisa dimakan karena mengandung zat yang haram.”
Mengapa saya bisa mengambil kesimpulan seperti itu? Karena di Jepang itu mereka umumnya menggunakan shortening atau mentega putih dari hewan, umumnya minyak babi. Mengapa yang digunakan minyak babi, karena daging sapi itu harganya mahal sementara daging babi harganya murah. Sehingga mereka memilih menggunakan shortening dari minyak babi untuk menekan ongkos produksi.
Begitu juga dengan gelatin, lesitin dan juga emulsifier, mereka biasa menggunakan dari minyak babi. Tapi sebenarnya yang dari daging sapi dan daging ayam pun ada, namun tidak berani kami konsumsi. Mengapa? Karena daging sapi dan daging ayam walaupun sebenarnya itu termasuk makanan yang dibolehkan dalam Islam (halal), tetapi penyembelihannya secara umum di Jepang itu tidak dilakukan secara Islam yaitu tidak mengucapkan Bismillah. Sehingga kami tidak berani memakan produk-produk berbahan dasar sapi dan ayam. Untuk hal ini sebenarnya ada dua pendapat yang berbeda, yaitu ada yang membolehkan. Namun kami mengambil pendapat yang pertama.
Jadi solusinya gimana dong? Masak nggak ada yang bisa dimakan sama sekali sih? Tenang Saudara-saudara. Masih ada produk yang bisa dimakan yaitu yang berasal dari minyak nabati seperti minyak kedele, minyak jagung, minyak zaitun, minyak biji bunga matahari, dsb. Subhanallah. Allah Maha Besar dengan segala penciptaannya.
Namun sayangnya, jarang-jarang ada produsen yang menggunakan shortening, gelatin, lesitin dan emulsifier dari minyak nabati. Karena mungkin menyangkut biaya produksi, kemudahan didapat dan lain-lain. Tapi alhamdulillah, tetap ada produsen yang menggunakan produk berbahan minyak nabati tersebut. Semoga ke depan lebih banyak lagi produsen yang menggunakan produk ini. Mungkin jika dikaji dari kesehatan ternyata minyak nabati lebih sehat karena mengandung kolesterol lebih sedikit, kan.
Ada hal lain yang membuat kita perlu berhati-hati adalah biasanya makanan Jepang menggunakan sake (bir), shoyu (kecap ikan) dan juga mirin. Sake dan mirin mengandung alkohol yang haram dikonsumsi dalam Islam. Sedangkan untuk shoyu ada dua macam, ada yang menggunakan alkohol dan ada yang tidak. Jadi kita masih bisa menggunakan shoyu non alkohol.
Last but not least, di manakah membeli daging halal yang disembelih secara Islam? Biasanya kita membeli di toko daging halal atau Halal Meat Shop. Jika kita membeli dalam jumlah banyak, maka akan free ongkir. Jadi biasanya masyarakat muslim Indonesia berkongsi biar dapat free ongkir. Terimakasih banyak kepada para pemilik Halal Meat Shop yang memudahkan masyarakat muslim memperoleh produk-produk yang halal. Jazakumulloohu khairan katsiiraa.